Yuk Berkenalan dengan Mbok Yem, Pemilik Warung Tertinggi di Indonesia

Hai, Takaiters!

Menikmati nasi pecel atau soto di warung yang berada tengah kota atau di wilayah pemukiman tentu sangat biasa. Lantas bagaimana menikmati makanan khas tersebut di ketinggian lebih dari 3.000 meter di atas permukaan laut? Tentu sensasinya sangat luar biasa.

Tentang Warung Mbok Yem

warung mbok yem gunung lawu
Foto: youtube.com

Mbok Yem, pemilik warung tertinggi di Indonesia, seorang wanita berusia 60 tahun asal Magetan, Jawa Timur telah berjualan pecel, soto aneka gorengan dan minuman sejak tahun 1980 di puncak Gunung Lawu, Karanganyar, Jawa Tengah.

Warung makan Mbok Yem berada di pertemuan tiga jalur pendakian Gunung Lawu, yaitu jalur Cemoro Kandang, Cemoro Sewu dan Cetho. Bukan hanya menjadi tempat para pendaki untuk mengisi perut. Tetapi warung Mbok Yem juga merupakan tempat istirahat dan mengisi baterai alat elektronik mereka.

Keunikan Warung Tertinggi di Gunung Lawu

foto warung mbok yem gunung lawu
Foto: minumkopi.com

Inilah uniknya, meski di puncak gunung, Mbok Yem menyediakan listrik untuk para pendaki yang mampir ke warungnya. Sebagai sumber energi listrik, warung Mbok Yem memanfaatkan energi surya yang dikonversi dengan panel.

Berpuluh tahun tinggal dan berjualan makanan di puncak gunung, banyak suka duka yang dihadapi Mbok Yem. Cuaca puncak Lawu yang ekstrim, bahkan bisa turun sampai minus 5° menjadi tantangan tersendiri.

Bagi Mbok Yem yang hanya turun gunung untuk pulang kampung saat lebaran ini, berjualan di puncak Lawu bukan sekedar mencari uang, tetapi juga membantu para pendaki yang kehabisan bekal dan perlu tempat untuk istirahat.

Meski di gunung lain juga ada warung, namun hanya warung Mbok Yem yang berada pada ketinggian di atas 3.000 meter dari permukaan laut, juga satu-satunya warung di gunung yang buka nonstop selama 24 jam.

Di jalur pendakian gunung yang lain, jika ada warung, hanya buka pada saat-saat tertentu saja dan penjualnya tidak menetap di gunung tersebut.

Menurut Mbok Yem, beliau akan tetap berjualan selama kondisi badannya masih memungkinkan. Untuk mengurus warungnya, Mbok Yem dibantu oleh dua kerabat. Sedang untuk berbelanja dan membawa bahan makanan ke puncak Lawu, sudah ada orang yang membantunya .

Tiga kali dalam seminggu pasokan bahan makanan dibawa ke warung Mbok Yem.  Meski tidak ada pesaing sama sekali dan merupakan warung satu-satunya di puncak Lawu, harga makanan yang dijual cukup standar, rata-rata Rp. 10.000 saja.

Dalam satu hari warung Mbok Yem dikunjungi tidak kurang dari 200 pendaki. Bahkan ada pendaki yang ingin naik lagi ke puncak Lawu hanya untuk makan nasi pecel buatan mbok Yem.

Mengenal Sosok Mbok Yem

Wanita yang bernama lengkap Wakiyem ini awalnya berjualan dengan dibantu suami dan anak-anaknya. Setelah suaminya meninggal, anaknya turun untuk menetap di kampung.

Dari hasil berjualan di puncak Lawu Mbok Yem bisa membuat rumah “magrong-magrong di kampungnya dan sukses membiayai ke-empat anaknya. Salah satu anak Mbok Yem menjadi lurah di Gresik, satu di Solo, di Boyolali dan di Magetan.

Ide awal membuka usaha ini menurut beliau sekedar mengikuti nalar, bahwa berjualan di atas gunung Lawu pasti laku karena tidak ada pesaing dan Lawu merupakan gunung yang selalu ramai pendaki. Ternyata beliau merasa nyaman dengan usahanya ini.

Sebagai perempuan desa yang tinggal tidak jauh dari gunung, sejak muda Mbok Yem memang sering keluar masuk kawasan hutan Lawu. Mbok Yem muda merupakan peracik jamu berbahan daun dan akar yang diambil dari hutan Lawu.

Para pecinta alam yang pernah mendaki puncak Lawu pasti setuju bahwa Mbok Yem sangat berjasa bagi mereka. Keuletannya dalam menjalankan usaha dan idenya berjualan makanan untuk pendaki sangat membantu, terlebih bagi pendaki yang kehabisan bahan makanan dan sedang sakit.

Warung Mbok Yem yang sederhana terbuat dari bilik kayu sangat membantu untuk tempat beristirahat. Apalagi Mbok Yem tidak pernah memungut sewa bagi para pendaki yang menginap di warungnya tersebut. Cukup membayar makanan dan minuman yang disantap saja. Warung Mbok Yem mampu menampung sekitar 30 pendaki untuk beristirahat.

Bagi para pecinta alam, harus mendaki Gunung Lawu dan mencicipi makanan khas di warung yang fenomenal ini. Warung Mbok Yem merupakan warung tertinggi di Indonesia.