Hai, Takaiters!
Kamu ingin mencari suasana tenang saat berwisata? Waduk Wadaslintang jawabannya!
Lokasinya berada di perbatasan Kabupaten Kebumen dan Kabupaten Wonosobo, membuat Waduk Wadaslintang memiliki pesona tersendiri bagi pengunjungnya.

Waduk Wadaslintang dibangun dengan membendung aliran Sungai Bedegolan yang menjadi muara beberapa sungai kecil, seperti Sungai Lancar, Sungai Watukarang, Sungai Somagede, dan Sungai Tritis.
Sejarah Pembangunan Waduk Wadaslintang
Pembangunan bendungan dimulai tahun 1982 yang digarap oleh kontraktor Hydro Resource Cooperation Filipina yang bekerja sama dengan PT Brantas Adipraya. Kontruksi bangunan bendungan yang dinilai mampu menahan hingga 200 tahun, membuat arsitek luar negeri tertarik dengan Waduk Wadaslintang.
Waduk yang mampu menampung 443 juta m³ air itu, selesai dibangun pada tahun 1988 dan diresmikan oleh Presiden Soeharto kala itu.

Cocok Untuk Wisata Keluarga
Pesona Waduk Wadaslintang memang cocok sebagai wisata keluarga. Bagaimana tidak? Waduk ini menawarkan suasana tenang yang nyaman sekali untuk menggelar piknik. Ditambah dengan pemandangan Gunung Sumbing dan Gunung Sindoro di sebelah timur waduk.
Semilir angin sepoi-sepoi begitu terasa, apalagi menikmati pemandangan waduk dari atas kapal. Menakjubkan!
Kalau kamu berkunjung kesini, ada banyak sekali yang menawarkan jasa sewa kapal disini, pengunjung bebas memilih kapal mesin atau kapal manual. Tentunya dengan harga berbeda pula. Bagaimana tertarik mencoba berkeliling waduk dengan kapal?

Tidak hanya itu guys! Waduk seluas 2626 hektar juga menawarkan spot pancing yang seru. Banyak pemancing dari berbagai daerah di Kebumen dan Wonosobo yang datang kemari hanya untuk mancing.
Hasil pancingannya kebanyakan ikan lele, ikan nila dan ikan patin. Waduk Wadaslintang memang cukup diminati kalangan pemancing, spot-spot pancing yang dipilih biasanya di sekitar batu besar dan di jembatan penghubung Kebumen-Wonosobo.

Masyarakat sekitar waduk juga memanfaatkan waduk untuk mengairi lahan pertaniannya. Kebanyakan lahan yang dialiri irigasi memiliki pola tanam padi palawija.
Ada pula yang membuat keramba-keramba untuk memelihara ikan. Selain itu, disini kamu akan menjumpai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
Lubang Sewu, Wisata Baru Saat Musim Kemarau di Waduk Wadaslintang

Menariknya lagi, saat musim kemarau datang, air waduk akan surut dan meninggalkan pemandangan bebatuan yang indah. Melahirkan objek wisata baru. Lubang Sewu.
Lubang Sewu yang diresmikan tahun 2015 ini, menawarkan pemandangan bebatuan mirip batu karang yang banyak lubangnya. Masyarakat setempat menamainya dengan “Lubang Sewu.”
Spot instagenic ini hanya muncul saat musim kemarau, saat musim hujan bebatuan indah ini akan tenggelam oleh air waduk.
Konon, sebelum menjadi tempat wisata, lubang sewu digunakan sebagai spot pancing oleh masyarakat setempat. Guys, tertarik berkunjung kesini?
Lokasi Waduk Wadaslintang

Kalau kamu niat berkunjung ke Waduk Wadaslintang, lokasinya berada di perbatasan Kebumen dan Wonosobo. Sekitar 27 km dari pusat Kota Kebumen.
Akses ke lokasi terbilang cukup memadai, jika kamu berangkat dari Wonosobo bisa menggunakan angkutan antarkota yang sering beroperasi dari Wonosobo hingga Kebumen.
Bisa juga menggunakan kendaraan pribadi, seperti sepeda motor, maupun mobil, karena akses jalannya yang sudah bagus. Bahkan banyak juga yang mengendarai sepeda, “sambil berolahraga,” katanya.
Jalur berkelok-kelok, dengan view pemandangan hutan dan jurang membuat banyak penggiat sepeda, tertarik menjajal jalur Wadaslintang guys!
Percaya atau tidak, aku pernah menjajal beratnya jalur Wadaslintang dengan sepeda, butuh waktu 2,5 jam untuk mencapainya. Fiuh.
Sampai di lokasi, rasa lelah langsung lenyap! Nah, setelah mendengar ceritaku apakah kamu tertarik berkunjung kesini, Takaiters?