Hi, Takaiters!
Kawasan cekungan Bandung yang dikelilingi oleh pegunungan dan dialiri oleh banyak sungai memiliki warisan lanskap alam yang demikian khas serta elok. Salah satu warisan itu adalah air terjun, yang dalam bahasa Sunda biasa disebut sebagai curug.
Salah satu air terjun yang mempesona di kawasan cekungan Bandung adalah air terjun Malela. Yuks, simak fakta mengenai air terjun Malela, Takaiters!
1. Lokasi air terjun Malela

Air terjun ini berada di Kampung Manglid, Desa Cicadas, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat , Jawa Barat.
Kampung Manglid sendiri berjarak sekitar 70 kilometer dari pusat Kota Bandung, ke arah barat daya.
2. Penamaan air terjun Malela

Nama Malela kemungkinan besar diambil dari nama salah satu tokoh kerajaan di Tanah Pasundan yang hidup pada abad ke-14, yakni Prabu Resi Tajimalela. Konon, jasad Prabu Tajimalela dimakamkan di puncak sebuah bukit tidak jauh dari air terjun ini.
3. Pesona air terjun Malela

Air terjun Malela memiliki ketinggian sekitar 60 meter dan lebar sekitar 50 meter. Aliran airnya merupakan bagian dari aliran Sungai Cidadap yang mengalir di sela-sela batuan keras sisa-sisa gunung api purba. Asal-muasal sumber dari kawasan Gunung Kendeng, Ciwidey, Kabupaten Bandung.
Struktur air terjun Malela yang menyerupai struktur Air Terjun Niagara menjadikan Malela kerap dijuluki sebagai Niagara mini.
Ke arah hilir dari air terjun Malela, kita bisa temui air terjun lain yaitu air terjun Katumiri, air terjun Manglid, air terjun Ngebul, air terjun Sumpel, air terjun Palisir dan air terjun Pameungpeuk.
4. Jarak tempuh air terjun Malela

Sayangnya, untuk menikmati pesona alami Niagara mini ini para wisatawan mesti rela menempuh perjalanan lumayan lama dan sedikit melelahkan.
Pasalnya, dari pusat Kota Bandung, untuk menuju Kampung Manglid di mana air terjun Malela berada, para wisatawan perlu menempuh perjalanan sekitar 3-4 jam, menggunakan kendaraan bermotor.
Untuk mendekat ke lokasi air terjun pun, para wisatawan masih perlu berjuang lagi berjalan kaki menyusuri jalan menurun, dengan lama tempuh sekitar 30-45 menit.
Mereka yang tidak kuat berjalan kaki atau enggan berjalan kaki, bisa memanfaatkan layanan ojek yang siap mengantar sampai lokasi air terjun. Ongkosnya Rp 30.000 per orang.
Meski memakan waktu tempuh yang agak lama dan sedikit melelahkan untuk mencapainya, toh panorama di sekitar air terjun Malela benar-benar memanjakan mata.
Rasa penat dijamin bakal langsung hilang begitu kita telah berada di dekat air terjun Malela.
5. Perekonomian Kampung Manglid

Di Kampung Manglid terdapat beberapa sentra industri rumah tangga. Ambil contoh, penyulingan sereh wangi, yang produksinya bukan hanya untuk memenuhi pasar domestik, tetapi juga untuk memenuhi pasar mancanegara.
Ada pula sentra produksi gula aren, kerajinan dan anyaman. Selain itu, di kampung ini juga terdapat sejumlah kesenian tradisional.
Sebagaimana disampaikan sejumlah tokoh masyarakat Kampung Manglid, keberadaan industri rumah tangga dan kesenian tradisional di Kampung Manglid sesungguhnya memiliki potensi untuk dikembangan dalam sebuah paket wisata terpadu air terjun Malela.
Hanya saja, menurut mereka, pengembangan tersebut masih sedikit terkendala akibat infrastruktur dan fasilitas menuju Kampung Manglid hingga kini masih belum sepenuhnya prima.
Bagaimana, Takaiters? Penasaran gak sih dengan Pesona Air terjun Malela? Kuy, jadwalkan traveling ke air terjun malela, Takaiters!