Hai, Takaiters!
Kalian suka menikmati panorama pegunungan dan juga air terjun? Kalau ya, Grojogan Sewu di Tawangmangu, Jawa Tengah, bisa menjadi salah satu pilihan.

Karakteristik yang sangat khas dan suasana alam yang berbeda bakal kamu temui saat kamu menyambangi Grojogan Sewu.
Di ketinggian 1.000 meter

Dalam bahasa Jawa, ‘grojogan’ berarti air terjun sedangkan ‘sewu’ artinya seribu. Air terjun ini dinamakan Grojogan Sewu bukan karena jumlah air terjunnya yang mencapai seribu buah, melainkan karena lokasi air terjunnya berada di ketinggian sekitar 1.000 meter di atas permukaan laut.
Air terjun utamanya sendiri memiliki ketinggian sekitar 81 meter. Di samping air terjun utama, terdapat beberapa puluh air terjun dan mata air kecil.
Untuk melihat Grojogan Sewu dari arah dekat, pengunjung harus menuruni anak tangga yang jumlahnya sebanyak 1.250 anak tangga. Jika merasa lelah ketika menyusuri anak tangga, kita bisa rehat sejenak di saung-saung yang tersedia di sejumlah titik di kanan dan kiri jalan menuju kawasan air terjun Grojogan Sewu.
Sembari menuruni anak tangga, kita disuguhi pemandangan menghijau dari aneka pepohonan dan vegetasi lain yang memenuhi lokasi wisata seluas kurang lebih 20 hektare ini. Udara khas pegunungan yang sejuk dan bersih niscaya bakal membuat tubuh terasa lebih segar.
Kera ekor panjang

Namun, jangan kaget serta takut saat menuju Grojogan Sewu ini kalau kita tiba-tiba bakal didekati sejumlah kera ekor panjang (Macaca fascicularis). Tetapi, kera-kera ini cukup jinak dan tidak akan melukai kita, sepanjang kita tidak mengganggu mereka. Tidak sedikit pengunjung yang malah bercengkrama atau berfoto bersama kera-kera di Grojogan Sewu.
Begitu kita selesai menuruni anak-anak tangga yang terbuat dari batu, kita akan langsung melihat sebuah air terjun yang berada persis di sebuah tebing. Batu-batu besar hitam — yang sebagian telah berlumut — menghiasi lokasi sekitar tempat jatuhnya air Grojogan Sewu. Batu-batu ini kerap dipilih sebagai tempat berdiri atau duduk para pengunjung tatkala berpose di depan kamera dengan latar belakang air terjun Grojogan Sewu
Meski kubangan air di dekat jatuhnya air terjun terlihat jernih dan dangkal, sebaiknya pengunjung menghindari untuk mendekat ke daerah ini. Sebuah plang peringatan untuk para pengunjung agar tidak mendekati sekitar lokasi jatuhnya air terjun terpampang jelas sekitar seratus meter dari Grojogan Sewu.
Sate kelinci

Terdapat sajian khas yang bisa dinikmati oleh setiap pengunjung Grojogan Sewu. Sajian khas itu berupa sate kelinci. Maka, setelah puas menikmati panorama Grojogan Sewu, sambil beristirahat melepas penat sekaligus mengumpulkan tenaga bekal meniti anak tangga untuk pulang, kita bisa menyantap sate kelinci sambil lesehan di alam terbuka nan sejuk.
Mereka yang tidak menyukai daging kelinci, tidak usah khawatir karena pedagang sate kelinci juga menyediakan menu sate ayam.
Menuju lokasi

Untuk menuju kawasan wisata Grojogan Sewu tidaklah sulit. Jika menggunakan kendaraan umum, dari Terminal Tirtonadi, Solo, kita bisa menggunakan bis umum jurusan Tawangmangu dan turun persis di terminal Tawangmangu. Jadwal perjalanan bis jurusan Solo-Tawangmangu ini cuma sampai pukul 17.00.
Dari Terminal Tawangmangu, ada beberapa alternatif untuk menuju lokasi Grojogan Sewu. Pertama, menggunakan minibus jurusan Grojogan Sewu. Bisa juga menggunakan ojeg.
Namun, bagi kalian yang senang hiking, dapat saja memilih berjalan kaki. Jarak antara Terminal Tawangmangu ke pintu masuk Grojogan Sewu tidaklah terlalu jauh, yaitu sekitar satu kilometer.
Di hari-hari libur besar, sebaiknya pergi lebih pagi jika ingin menuju Grojogan Sewu. Ini diperlukan untuk menghingdari terjebak kemacetan di sepanjang rute Solo-Tawangmangu karena banyaknya wisatawan yang sama-sama ingin melewatkan liburan dengan berkunjung ke daerah ini.