Halo, Takaiters.
Kalau Takaiters berlebaran di Purbalingga, Jawa Tengah, ada baiknya menyempatkan diri ke Green Sabin bersama keluarga. Terletak di desa Cipaku, Kecamatan Mrebet, tempat ini benar-benar menawarkan pemandangan alam yang sejuk dan menyegarkan, jauh dari segala macam polusi.
Ada yang unik di Green Sabin ini, yaitu pemakaian bahasa Jawa di beberapa tempat, selain kata ‘sabin’ yang berarti ‘sawah’. Hal ini tentu berguna sekali untuk mengenalkan anak-anak pada Bahasa Jawa.
Apa saja itu? Yuk, kita simak bersama, Takaiters!
Lawang Mlebu

Di pintu masuk, tertulis Lawang Mlebu. Asli bahasa Jawa, dan keren kedengarannya, ‘kan? Apa artinya kata itu? Artinya ya Pintu Masuk.
Panggonan Dodolan Tiket

Di sisi kanan pintu masuk, ada tempat penjualan tiket yang bertuliskan Panggonan Dodolan Tiket.
Gardhu Jagabaya

Di sisi kiri pintu masuk, ada pos satpam yang bertuliskan Gardhu Jagabaya. Wah, benar-benar keren.
Green Sabin
Begitu masuk melalui Lawang Mlebu, kita langsung disuguhi pemandangan sawah yang menghijau dengan latar belakang kebun dan bukit. Semilir angin makin menyegarkan suasana.
Ada cukup tempat yang lapang untuk menikmati sawah yang menghijau dan semilir angin di sini, lengkap dengan beberapa bangku untuk duduk-duduk.
Kemudian, kita akan menyusuri jembatan panjang dan berkelok-kelok di atas sawah yang menghijau tadi untuk menuju taman Green Sabin.

Jangan khawatir, di sini tetap diberlakukan protokol kesehatan untuk mencegah penularan covid-19. Bahkan di satu sisi jembatan ini disediakan tempat cuci tangan lengkap dengan sabunnya.
Sampai di Green Sabin, kita disuguhi pemandangan taman dan kolam ikan yang tertata apik, lengkap dengan tempat makan di atas kolam. Jadi, kita bisa makan sambil melihat ikan koi warna-warni berseliweran di dekat kita. Asyik, bukan?

Oh ya, ada satu bangunan di tengah kolam yang jembatannya dari tali. Berada di atasnya jadi berasa sedang di tempat outbound, karena jembatan itu akan bergoyang sesuai gerakan kita. Oh ya, di jembatan ini maksimal hanya diperbolehkan empat orang bersama-sama. Akan tetapi jangan khawatir, jembatannya ada banyak, kok. Jadi tidak perlu mengantri untuk berfoto di atasnya.
Jamban Lanang, Jamban Wadon

Sudah tahu, kan, apa artinya? Ya, betul, itu adalah toilet laki-laki dan toilet perempuan. Unik, ya? Bahkan bahan bangunannya pun unik, yaitu bambu.
Selain toilet dari bambu itu, ada juga toilet lain yang tak kalah apik bangunannya. Terjaga pula kebersihannya. Jadi, jangan khawatir akan antri panjang untuk ke toilet, ya.
Berapa harga tiket masuknya? Sangat terjangkau, Takaiters. Pada hari biasa, hanya duapuluh ribu rupiah saja per orang, itu pun nanti tiketnya ditukar dengan teh kemasan. Jadi, setelah tiket disobek oleh penjaga, jangan dibuang, ya. Lumayan, kita tinggal beli makanan saja di dalam.
Bagaimana, asyik, ‘kan, Takaiters?